Khasiat daun sirsak, terbukti!
Thursday, June 23, 2011
Edit
Seperti umumnya pengobatan alternatif herbal, khasiat daun sirsak sebagai pilihan pengobatan kanker juga kerap diperdebatkan. Hal ini perlu di maklumi karena umumnya belum banyak hasil penelitian ilmiah yang mendalami bahan-bahan herbal, termasuk daun sirsak ini. Namun biasanya karena pertimbangan biaya, karena faktanya di Negara kita yang kaya hayati ini pengobatan berbahan herbal dapat jauh lebih murah dari pada pengobatan medis, pasien banyak yang mencoba menjalani pengobatan dengan menggunakan bahan herbal. Tanpa didukung penelitian ilmiah yang paripurna, tentunya penggunaan bahan herbal masih semata-mata berdasarkan pengalaman empirik mereka yang pernah mencobanya.
Trubus, majalah hayati terkemuka di negeri ini, pada edisi Maret dan April mengangkat dan mengupas daun sirsak sebagai topik utama. Pembuktian empirik dan penelaahan ilmiah bahan herbal ini didukung oleh pendapat beberapa praktisi medis serta pengalaman dari beberapa orang yang telah merasakan khasiat daun sirsak ini. Berikut ringkasannya.
Daun sirsak vs. kanker otak
Seorang ibu berusia 53 tahun divonis menderita kanker otak dan telah menjalani pengobatan medis, baik obat, operasi maupun kemoterapi. Ketika kondisi si ibu tak kunjung membaik, kerabatnya memberikan ekstrak daun sirsak yang disertai herbal lain seperti sambiloto. Yang terakhir ini dipercaya dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dosisnya saru kapsul tiga kali sehari.
Dilaporkan perkembangan yang signifikan mulai tampak setelah 12 hari mengkonsumsi ramuan herbal tersebut. Si ibu sudah mulai dapat diajak berbicara, bahkan di wawancara, dan dapat menggerakkan tangannya, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan saat masih menjalani pengobatan medis.
Daun sirsak vs. kanker usus
Seorang ayah 2 anak menderita kanker usus. Tumor sebesar telur ayam tumbuh di usus besar, menghalangi keluarnya kotoran. Hasil pemeriksaan pascaoperasi menunjukkan kanker usus stadium 3b dan telah menjalar ke paru-paru dan liver. Nilai CEA tinggi, yang menandakan sel kanker kambuh atau menyebar ke organ lain. Perubahan pola hidup yang dilakukan, ramuan herbal tiongkok yang dikonsumsi, dan bahkan 4 kali kemoterapi juga dijalankan, namun semuanya tidak mengubah kondisi pasien. Nilai CEA melambung terus sampai 98ng/ml (normal 5ng/ml) dan trombositpun ikut melorot ke angka 67.000 (normal 150.000).
Dua pekan setelah mengkonsumsi ramuan herbal yang disarankan seorang herbalis, yang mengandung daun sirsak, sambiloto, temu mangga dan kulit manggis, kadar CEA pasien turun drastis jadi 60.66ng/ml dan trombosit naik sampai 74.000. Dan satu bulan kemudian pada tes terakhir, angka CEA tercatat jadi 41.42ng/ml dan trombosit normal. Sampai saat ini pasien tetap mengkonsumsi ramuan tersebut.
Daun sirsak vs. kanker pita suara
Seorang kakek dari 2 cucu mengalami kanker pita suara stadium 4 tipe supraglotik yang agresif menyebar. Kondisi ini berakhir di meja operasi dengan diangkatnya sang tumor berikut pita suara si kakek. Namun 3 bulan setelah operasi, kembali muncul benjolan sebesar pilus di saluran pernapasan dekat paru-paru. Ternyata benjolan tersebut adalah sel kanker stadium lanjut, yang ditengarai tertinggal sisa operasi sebelumnya, yang mengakibatkan sulit bernapas. Radiologi adalah pengobatan yang disarankan oleh dokter.
Alih-alih menjalani radiologi, awal Juli 2010 pasien berobat pada seorang dokter sekaligus herbalis di Jakarta Barat. Si kakek dianjurkan untuk mengkonsumsi rebusan daun sirsak, 10 lembar daun sirsak dan 2 gelas air, direbus sampai menjadi 1 gelas dan diminum sekali sehari. Setelah 30 hari mengkonsumsi ramuan tersebut, pasien mulai dapat bernapas dengan lega.
Selain ramuan daun sirsak, si kakek juga mengkonsumsi beragam ramuan tradisional seperti sambiloto, keladitikus dan temuputih, semua juga atas saran sang herbalis. Selama pengobatan pasien juga berpantang daging dan ikan air tawar, karena menurutnya daging adalah sumber protein dan energi bagi sel kanker untuk berkembang biak.
Setelah 1-2 bulan menjalani pengobatan herbal, kanker mengecil nyaris lenyap dan cairan getah bening yang dulunya menumpuk di bawah dagu sudah berkurang mendekati normal.
Daun sirsak vs. kanker payudara
Seorang wanita 45 tahun dinyatakan menderita kanker payudara stadium 4, yang sudah menyebar ke organ-organ lain, dan kemoterapi disarankan oleh dokter yang menanganinya. Sang pasien menolak dan memilih jalur herbal yang dianggapnya bisa diandalkan untuk mengendalikan kanker. Namun ramuan herbal China yang dikonsumsinya tidak memperbaiki keadaan. Sampai suatu saat seorang sahabatnya mendapatkan informasi tentang daun sirsak.
Kebetulan dirumah wanita itu ada pohon sirsak, mulailah dia mengkonsumsi air rebusannya. 33 lembar daun sirsak direbus dengan 9 gelas air sampai menjadi 3 gelas, diminum pagi-siang-malam. Diet dan perubahan pola hidup juga dilakukannya. Hasilnya sebulan kemudian benjolan di payudara mengecil dan sel-sel kanker yang telah menyebar ke perut dan tangan menghilang.
Hampir sama dengan yang dialamai seorang wanita 64 tahun dari tanjungpinang. Tahun 2004 didera kanker payudara dan telah diangkat melalui operasi serta menjalani 3 kali kemo. Hasilnya memuaskan karena tidak ada lagi tanda-tanda hadirnya sang kanker, sampai pemeriksaan September 2010 kanker payudaranya dinyatakan kambuh. Lebih buruk lagi dinyatakan stadium 4 padahal sebelumnya hanya di stadium 2.
Atas saran kerabatnya, sambil menjalani kemoterapi, si ibu mengkonsumsi 2 gelas rebusan daun sirsak dan segelas jus sirsak setiap hari. Hasilnya, setelah 6 kali kemo dibarengi konsumsi rutin rebusan daun sirsak, pada Februari 2011, benjolan di payudara, leher dan ketiak sirna.
Dokter dan daun sirsak
dr. Zainal Gani di Malang, Jawa Timur menyarankan pasiennya yang menderita kanker prostat untuk mengkonsumsi hasil rebusan daun sirsak. Karena tak mau repot sang pasien meminta kapsul ekstrak daun sirsak dan mengkonsumsinya 3 kali sehari. Dua bulan kemudian gangguan yang dideritanya lenyap.
dr. Setiawan Dalimartha di Jakarta, “meresepkan” daun sirsak kepada pasiennya yang menderita kanker nasofaring, bagian hulu tenggorokan yang berhubungan dengan hidung, stadium lanjut. 20 lembar daun dalam 3 gelas air direbus hingga menjadi segelas, diminum sekali sehari. Sebulan kemudian tampak terjadi perbaikan kondisi tubuh dan tumor lenyap tidak teraba.
dr. Paulus Wahyudi Halim di Serpong-Banten, memberikan kombinasi herbal daun sirsak-sambiloto-temulawak dalam kapsul, kepada pasiennya, seorang ibu 45 tahun, pengidap kanker payudara. Kondisi pasien memburuk bahkan setelah menjalani perawatan kemo di Singapura. Setelah menjalani pengobatan herbal tersebut secara rutin, kondisinya membaik dan setelah sang pasien memeriksakan diri ke pusat kanker di Singapura, dilaporkan kanker lenyap tak berbekas.
dr. Hardhi Pranata menyarankan rebusan daun sirsak kepada pasiennya yang mengidap kanker payudara stadium 2. Kondis pasien dilaporkan terus membaik.
dr. Erna Cipta Fahmi di Ciputat Tangerang Banten meresepkan sirsak untuk pasien kista dan penyakit-penyakit yang berhubungan dengan ginjal.
Dosis aman daun anti kanker
Herbalis Lina Mardiana menemukan kasus seorang perempuan 62 tahun yang mengkonsumsi air rebusan daun sirsak merasakan panas pada punggung dan leher hingga sulit untuk makan. “Dosisnya terlalu tinggi sehingga menimbulkan rasa panas di tubuh dan kerongkongan kering,” komentarnya.
Pasien tersebut kemudian disarankan Lina untuk merebus 10 lembar daun sirsak direbus dalam 4 gelas air hingga menjadi 3 gelas. Kemudian ditambah 5 lembar daun sirih merah sebagai antibakteri dan garam sepucuk sendok teh. Hasil rebusan untuk diminum dalam sehari dan harus habis.
Prof. Evrizal AM Zuhud, pendiri Pusat Biofarmaka IPB menjelaskan bahwa dosis daun sirsak tidak bisa dipukul rata untuk semua orang dan semua jenis penyakit. “Kandungan acetogenins, zat aktif dalam sirsak yang diklaim mengendalikan kanker pasti berbeda untuk setiap lokasi tumbuh,” katanya.
“Daun sirsak untuk obat sebaiknya diambil dari tanaman pekarangan yang tumbuh di dataran rendah, sekitar 50m dpl.” Kata Prof. Sumali, guru besar Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia. Itu karena tanaman yang tumbuh di dataran rendah mendapatkan intensitas matahari yang lebih tinggi sehingga zat aktif lebih banyak terbentuk. “Sebaiknya daun diambil dari pohon sirsak yang sudah berbuah agar zat kimia yang terkandung di dalamnya lebih lengkap,” lanjutnya.
Betulkah daun sirsak obat anti kanker?
Seperti telah dituliskan di awal artikel ini, perdebatan atas sebuah produk herbal akan terus berlangsung sampai munculnya hasil penelitian ilmiah yang lengkap, dan dalam hal ini belum ada untuk daun sirsak. Namun dari hasil liputan majalah Trubus yang telah disarikan diatas, kita dapat sedikit belajar dari pengalaman para pasien dan juga mempertimbangkan pendapat dari para praktisi medis serta tenaga ahli. Semoga dapat membantu untuk Anda yang sedang membutuhkannya.