Fitur Burst Limit di Mikrotik untuk Optimalisasi Bandwidth
Thursday, August 29, 2013
Edit
Umumnya, seorang Network Administrator yang baik adalah dia yang mampu membuat dirinya nyaman saat memelihara kestabilan koneksi atau jaringan pada lingkungan kerjanya. Sebesar apapun bandwidth yang dimiliki sebuah perusahaan, akan sia - sia jika pengelolaannya tidak baik.
.jpg)
Dengan konfigurasi tersebut, tentunya akan menghasilkan pergantian penggunaan bandwidth secara otomatis. Penggunaan fitur burst limit ini seringkali kita jumpai saat kita menggunakan koneksi broadband GSM. Ketika kita mengunduh sebuah file, awalnya kita akan mendapat bandwidth maksimal, kemudian diburst, dan beberapa detik, kecepatan menurun, hingga kembali lagi ke limit maksimal.
Bagaimana cara memasang burst limit di Mikrotik?
Jika Anda menggunakan Mikrotik RB 450G, maka konfigurasi Anda tentunya akan sama dengan konfigurasi yang saya gunakan.
Pertama tama, Anda diharuskan untuk login pada administrative area Mikrotik, dalam hal ini, saya konfigurasi melalui winbox.
Pilih menu queues.
Pilih satu account yang ingin Anda kenakan burst limit.
Masukkan angka bandwidth yang Anda inginkan pada max limit pada target download. Max limit harus lebih kecil dari burst limit, contoh 256k.
Masukkan burst limit bandwidth. Burst limit harus angka tertinggi, contoh 512k.
Masukkan burst treshold, burst treshold harus lebih kecil dari max limit, bisa 128k.
Terakhir berikan busrt time. Maka akan terlihat seperti berikut.
dengan pengaturan tersebut, koneksi1 akan mendapatkan bandwidth awal 256kbps, diledakkan ke 512kbps, selama 5 detik, kemudian diturunkan ke 128kbps, kembali dinaikkan ke 256kbps dan seterusnya.
Klik OK.
Setelah konfigurasi selesai, secara langsung penerapan burst limit akan segera diaktifkan. Anda dapat menentukan intensitas penggunaan atau pemilihan besarnya tiap - tiap koneksi pada seluruh client (IP), dengan penggunaan fitur burst limit ini, koneksi terasa lebih ringan dan stabil.
Sumber : blog.jailbreakyuk.com