Mengenang Pengusaha dan Politisi Tionghoa di Tahun 1920-an



Bermula dari kerja kerasnya, seorang Tjong A Fie di tahun 1921 telah menjadi kaum terpandang di Medan. Sebut saja Sultan Deli Makmun Al Rasyid dan pejabat-pejabat kolonial Belanda saat itu sangat dekat dengan pria kelahiran 1860 di Sungkow, Meixian, Guandong Tiongkok (Kini Republik Rakyat China). 



Nama Tjong A Fie sendiri, bagi warga Medan saat itu, dikenal sebagai Kapitan Tionghoa (Major der Chineezen), pemimpin masyarakat Tionghoa sekaligus tokoh bidang ekonomi dan politik. Tidak tanggung-tanggung, kerajaan bisnisnya saat itu, antara lain perkebunan, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik gula, bank, dan perusahaan kereta api. 


The Tjong A Fie Mansion yang dibangun tahun 1895 di kesawan sendiri merupakan kediamannya saat menikah dengan putri mandor perkebunan tembagai Sungai Menciri. Saat bersama Lim Koei Yap, wanita dari Timbang Langkat, Binjai, itulah Tjong A Fie bersama 7 orang anaknya berdiam di kediamannya di Kesawan. Dengan menikahi keturunan Melayu, Tjong A Fie membuktikan dirinya tidak pernah membatasi hubungan dari satu ras atau suku saja. 

Terkait pembangunan di Medan, dia juga beberapa kali terlibat, di antaranya pengembangan Deli Tua (sebelum menjadi Kota Medan), Menara Lonceng di Gedung Balai Kota Medan (lama), Istana Maimoon bersama Kesultanan Deli, Gereja Uskup Agung Sugiapranoto, Kuil Budha Brayan, Kuil Hindu bagi warga India, Batavia Bank, Deli Bank, Jembatan kebajikan Jalan Zainul Arifin, Rumah Sakit Tionghoa pertama Tjie On Jie Jan. Juga pelopor industri perkebunan dan transportasi Sumut, yakni Kereta Api Deli (DSM) Medan Pelabuhan Belawan. 

Ia juga dikenal dekat dengan pribumi dan tionghoa, terbukti dari sumbangannya di beberapa tempat ibadah, di antaranya Mesjid Raya Al-Mahsum, Mesjid Gang bengkok. Ketika masa hidupnya, Tjong A Fie diketahui sering memberikan sumbangan ke masyarakat miskin sebesar 10 sen - 20 sen. 

Saat ini, kediaman tersebut di kelola cucu generasi kedua yakni Fon Prawira, selaku Direktur Eksekutif The Tjong A Fie Memorial Institute. Sebelumnya, sejak Medan Visit Year 2012, Pemko Medan telah menjadikan kediaman tersebut sebagai bangunan cagar budaya yang laik dikunjungi menjadi salah satu ikon Medan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel