BUDAYA DAN TRADISI TIONGHOA : MAKNA DAN TUJUAN PERAYAAN CHENG BENG


BUDAYA DAN TRADISI TIONGHOA : MAKNA DAN TUJUAN PERAYAAN CHENG BENG


Cheng Beng yang berarti ‘cerah’ dan ‘cemerlang, dimana di Tiongkok Tradisi Cheng Beng berasal. Pada saat Cheng Beng, cuaca tidak dingin dan tidak panas.

Cheng Beng ( 清明) bermakna “Sebelum minum air harus tahu sumbernya. Sesudah meminum air harus merawat sumbernya”. artinya: Jadi orang harus kenal budi, ingat budi dan dapat membalas budi.


Saat Cheng Beng yang jatuh tanggal 5 April setiap tahun nya orang-orang Tionghua wajib berziarah ke kuburan orang tua/ leluhur, untuk mengenang, membalas Budi besar dan memujikan kebaikan orang tua/ leluhur yang telah berjasa besar untuk keturunannya. 

Melakukan sembhayang sesuai keyakinannya dengan tradisinya masing-masing, mempersembahkan makanan dan minuman, melaksanakan kebajikan untuk pelimpahan jasa, membersihkan, merapikan dan memperbaiki kuburan, sekaligus saat Cheng Beng dapat berkumpul nya bersama seluruh keluarga besar Almarhum/mah untuk mempererat tali persaudaraan, dan utamanya tradisi Cheng Beng untuk mengajarkan anak-anak agar bisa berbakti dan membalas budi besar orang tua/leluhur saat masih hidup maupun sesudah mendiang, karena budi besar orang tua bagaikan langit dan bumi.

Kasih sayang orang tua

Tanpa ada nya kasih sayang orang tua kita tidak ada nya hari ini! Suri touladan orangtua di ceritakan kepada semua keturunannya untuk gugu dan ditiru. Balaslah budi besar orang tua /leluhur dengan melakukan doa-doa baca mantra atau sutra dan memohon pertobatan untuk orang tua, juga menyadarkan dan membimbing orangtua untuk mengembangkan keyakinan, tekad dan praktik Nienfo untuk dilahirkan di surga Buddha!

Selama orang tua / leluhur belum terlahir di surga maka tugas dan kewajiban anak-anak/ keturunannya belum berakhir.
Untuk itu semua anak-anak / keturunannya wajib melakukan kebajikan2 atas nama orang tua kita.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel